Menonton film “The Billioner” yang mengangkat kisah nyata Pengusaha muda Top Ittipat membuat mau tak mau kita akan di buat berdecak-decak dengan sosok yang memiliki jiwa kesungguhan, tekad, semangat, dan sedikit keras kepala.
Dari film ini banyak hal dan pelajaran yang dapat di tarik, bahwa semua di dunia ini termasuk dalam dunia bisnis dan usaha tidak ada yang instan. Semua diperlukan kesungguhan, tekad yang kuat dan pantang menyerah. Pelajaran penting juga bahwa perusahaan besar dimanapun berada pernah memulai dari yang kecil.
Di sisi lain juga mengajarkan, memang benar adanya bahwa pengalaman dan terjun langsung adalah guru terbaik. Akan tetapi bangku sekolah tetaplah ibarat jembatan yang membuka pola pikir dan mengarahkan.
Pelajaran lain yang dapat di tarik dalam film ini adalah bagaimana memulai berbisnis:
1. Dalam memulai usaha atau bisnis pasti banyak resiko. Resiko tidak laku, resiko kena tipu, resiko bangkrut, juga resiko jika laku keras.
2. Berani bangun setelah kegagalan dan kegagalan adalah ciri entrepreneur sejati.
3. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan ketika akan memulai usaha, film The Billioner mengajarkan yaitu
1. Buatlah ide bisnis yang berbeda
2. Melakukan eksperimen dan uji coba untuk mendapatkan hasil terbaik sebelum memperkenalkannya kepada konsumen.
3. Verivikasi market : membuat percobaan sampel makanan atau barang untuk di coba kepada orang-orang terdekat.
4. Mencari lokasi yang strategis. Strategis dalam arti bukan hanya lokasi ramai dan sering di kunjungi banyak orang, akan tetapi juga menyangkut siapa saja yang akan membeli prodak,
5. Promosi. Ketika usaha telah berdiri, ternyata kita butuh menginformasikan pada calon pelanggan agar datang beli, beli lagi, dan menginformasikan kepada orang lain.
6. Untuk menarik pelanggan upaya yang dapat dilakukan adalah memberi diskon, bonus, dsb
7. Tidak kenal menyerah, mencari solusi di setiap masalah yang terkadang menghantam usaha. Selalu yakin bahwa kesuksesan itu ada pada orang-orang yang tidak kenal menyerah.
8. Membuat target
9. Tak kenal lelah untuk mencoba prodak lain ketika prodak awal di rasa tidak bisa dpertahankan. Rugi terus.
10. Packaging- Selain berguna melindungi barang atau makanan, fungsi packaging juga mempercantik tampilan luar dan menarik pembeli untuk membeli.
11. Good Manufacturing Practice – suatu pedoman yang menjelaskan bagaiamana memproduksi makanan agar aman bermutu, dan layak untuk dikonsumsi dan berisi penjelasan-penjelasan tentang persyaratan minimum dan pengolahan umum yang harus dipenuhi dalam penanganan bahan pangan di seluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk akhir.
Dalam bidang usaha adalah semacam rambu-rambu ketentuan yang menentukan apakah prodak kita telah sesuai dengan standar kesehatan , kebersihan, sehingga layak di konsumsi oleh para konsumen.